FACT OR FAKE: MENGUNGKAP MITOS & FAKTA TENTANG HERPETOFAUNA

Fact or Fake Herpetofauna

FACT OR FAKE: MENGUNGKAP MITOS & FAKTA TENTANG HERPETOFAUNA

Banyak mitos beredar tentang reptil dan amfibi, tapi apakah semuanya benar? 🤔 Yuk, kita kupas fakta menarik bareng KPH Education! 💡

Apakah Ular Selalu Menyerang Manusia?

Faktanya, ular pada umumnya tidak akan menyerang manusia kecuali jika merasa dirinya dalam berbahaya. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Dafa dan Suyanto (2021) yang menyatakan bahwa sebagian besar ular lebih memilih untuk menjauh atau melarikan diri daripada harus berhadapan langsung dengan manusia.

Apakah Ular Selalu Menyerang Manusia?

Apakah Semua Ular Berbisa?

Tidak semua ular memiliki bisa. Terdapat sekitar 3000 jenis ular di seluruh dunia, tetapi hanya sekitar 10% yang memiliki bisa berbahaya. Peluang bertemu dengan ular berbisa sebenarnya cukup rendah. Meskipun demikian, kegiatan di alam terbuka dapat meningkatkan kemungkinan bertemu ular dan berinteraksi dengan mereka (Rendragraha et al. 2022).

Apakah Semua Ular Berbisa?

Apakah Ular Tidak Memiliki Telinga Luar?

Pertanyaan tersebut benar adanya! Ular memang tidak memiliki daun telinga, tetapi mereka tetap bisa mendeteksi suara melalui getaran di tanah. Selain itu, ular mengandalkan penciumannya yang sangat tajam dengan menggunakan lidah untuk menangkap partikel bau di udara dan mengirimkannya ke organ jacobson di langit-langit mulut (Rusli dan Rini 2020).

Apakah Ular Tidak Memiliki Telinga?

Apakah Ular Dapat Melihat Menggunakan Sensor Thermal?

Beberapa spesies ular memiliki kemampuan mendeteksi panas di sekitarnya, sehingga memungkinkan mereka melihat dalam kegelapan. Lubang sensor di sekitar hidung membantu ular menangkap suhu tubuh mangsanya (Rusli dan Rini 2020).

Ular Mempunyai Sensor ThermalApakah Ular Berbisa Dapat Diidentifikasi Hanya dengan Melihat Bentuk Kepalanya Saja?

Ular memiliki berbagai variasi morfologi, termasuk bentuk kepala, gigi, sisik, ekor, warna, serta ukuran dan panjang tubuhnya. Beberapa anggapan menyebutkan bahwa ular berbisa dapat diidentifikasi hanya dari bentuk kepalanya, namun hal ini tidak sepenuhnya akurat. Identifikasi ular berbisa memerlukan analisis lebih lanjut, termasuk struktur gigi, pola sisik, dan karakteristik perilaku (Wicaksono et al. 2020). Oleh karena itu, mengandalkan satu ciri saja, seperti bentuk kepala dapat menyebabkan kesalahan dalam membedakan ular berbisa dan tidak berbisa.

Bentuk Kepala Ular Menandakan Berbisa Atau Tidaknya

Apakah Katak Dapat Menyebabkan Kutil Jika Disentuh?

Kutil disebabkan oleh virus, bukan oleh katak atau kodok. Namun, beberapa katak di Amerika memang memiliki racun di kulitnya yang berasal dari alkaloid yang diakumulasi dari makanan (Knight 2019).

Apakah Katak Menyebabkan Kutil?Apakah Urine Katak Dapat Menyebabkan Kebutaan Jika Terkontak Langsung dengan Mata?

Urine katak tidak menyebabkan mata buta jika terkontaminasi hanya saja jika anda kucek akan menyebabkan resiko terjadi iritasi dan infeksi. Menurut Katz et al. (1986), urine kodok memiliki komposisi yang serupa dengan urine manusia dan hewan lainnya, terutama mengandung garam dan urea. Hingga kini, tidak ada bukti ilmiah maupun laporan kasus yang menunjukkan bahwa urine kodok dapat menyebabkan kebutaan pada manusia.

Apakah Dapat Mengalami Kebutaan Apabila Terkontak Langsung dengan Katak?

Nah, sekarang sobat konservasionis sudah tahu kan tentang fakta dan mitos yang sesungguhnya! Yuk, sebarkan edukasi yang benar tentang herpetofauna! 🦎📚

Referensi
  • Dafa MH, Suyanto S. 2021. Kasus gigitan ular berbisa di Indonesia. Jurnal Pengabdian
    Masyarakat MIPA Dan Pendidikan MIPA. 5(1):47-52.
  • Knight K. 2019. How poison dart frogs export potent poisons to their skins. Journal of
    Experimental Biology. 222(12).
  • Katz U, Pagi D, Hayat S, Degani G. 1986. Plasma osmolality, urine composition and tissue water
    content f the toad Bufo viridis laur. In nature and under controlled laboratory conditions.
    Comparative Biochemistry and Physiology Part A: Physiology. 85(4):703-715.
  • Rendragraha BW, Legowo D, Kuncorojakti S, Chusniati S, Veteriner A, Veteriner M. 2022.
    Manfaat ekstrak akar putrimalu (Mimosa pudica) terhadap mortalitas dan gambaran
    histopatologi otot tikus yang diinjeksi bisa ular Naja sputatrix khasiat ekstrak akar
    putrimalu (Mimosa pudica) terhadap kematian dan histopatologi otot tikus yang disuntik
    racun Naja sputatrix. Jurnal Kedokteran Dasar Kedokteran Hewan. 11(1):1-11.
  • Rusli N, Rini CP. 2020. Ular Di Sekitar Kita Pulau Jawa. Bogor: Indonesia Herpetofauna
    Foundation.
  • Wicaksono A, Madang K, Dayat E. 2020. Jenis identifikasi jenis-jenis ular di Desa Muktijaya
    Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin dan sumbangsihnya pada pembelajaran
    biologi SMA/MA. Jurnal Pendidikan. 6(1):1-10.